Pengantar Quantum Komputasi
1.
Pendahulan (Stely Novenus Tarigan)
Quantum Komputasi
terdiri dari 2 kata yaitu “Quantum” dan “Komputasi”. Quantum artinya
jumlah/quantity tanpa batas, dan Komputasi artinya ilmu komputer dimana
algoritma digunakan untuk menemukan suatu cara dalam memecahkan masalah dari
sebuah data input. Sehingga Quantum Komputasi adalah suatu bidang studi yang
berperan pada perkembangan teknologi komputer yang didasari prinsip-prinsip
teori kuantum, yang menjelaskan sifat dan perilaku energi dan materi pada tingkat
kuantum (atom dan subatom).
Komputer Kuantum
disini merupakan komputer/alat hitung yang menggunakan sebuah fenomena mekanika
kuantum, seperti superposisi dan keterkaitan, untuk melakukan operasi data.
Dalam komputer pada umumnya untuk menghitung jumlah data dengan menggunakan
bit, sedangkan dalam komputer kuantum sudah menggunakan qubit.
Pengembangan
komputer dengan sistem kuantum memerlukan algoritma baru yang sesuai dengan
prinsip kuantum. Beberapa fisikawan seperti Charles H. Bennett dari IBM, Paul
A. Benioff dari Argonne National Laboratory, Richard P. Feynman dari California
Institute of Technology (Caltech).
Sistem kuantum
yang dapat melakukan proses penghitungan merupakan suatu ide yang dikemukakan
oleh Richard P. Feynman dan sistem ini bisa menjadi simulator percobaan fisika
kuantum. Sehingga para ilmuwan mulai melakukan riset mengenai sistem kuantum
tersebut. Saat ini telah ditemukan dua algoritma baru yang bisa digunakan dalam
sistem kuantum yaitu algoritma shor dan algoritma grover. Contohnya adalah
pemfaktoran (factoring) sebuah bilangan besar masih terlalu sulit bagi komputer
meskipun mudah untuk diverifikasi. Itulah sebabnya pemfaktoran bilangan besar
ini banyak digunakan dalam metode kriprografi untuk melindungi data.
2.
Entanglement (Cynthia Diana Sinaulan)
Entanglement
merupakan efek dari mekanik kuantum yang mengaburkan jarak antara partikel
individual sehingga sulit untuk menggambarkan partikel tersebut terpisah
walaupun anda berusaha untuk memindahkan mereka. Entanglement juga merupakan
gambaran partikel yang dapat berkorelasi dan diprediksi berinteraksi satu sama
lain tanpa terpaut jarak. Entanglement secara teoritis dapat mempercepat
komputasi dan diyakini dapat memecahkan batasan pada komputer dan kuantum.
Kuantum
entanglement adalah bagian dari fenomena kuantum mechanical yang menyatakan
bahwa dua atau lebih objek dapat digambarkan mempunyai hubungan dengan objek
lainnya walaupun objek tersebut berdiri sendiri dan terpisah dengan objek
lainnya. Fenomena ini dimanfaatkan oleh ilmuan dalam pembuatan Quantum Computing.
Einstein
mengkritisi teori kuantum mechanical, ia menunjukkan kelemahan dari teori
tersebut yang menggunakan entanglement merupakan sesuatu yang “spooky action
at a distance” karena Einstein tidak
mempercayai bahwa partikel kuantum dapat mempengaruhi partikel lainnya melebihi
cahaya. Kuantum entanglement dapat diimplementasi dalam berbagai bidang seperti
pengiriman pesan rahasia yang sulit untuk di-enkripsi dan pembuatan komputer
yang mempunyai performa cepat.
3.
Pengoprasian Data
Qubit (Kemal Nurfajri)
Jika pada komputer klasik terdapat bit sebagai memorinya, komputer
kuantum menggunakan qubit atau quantum bit sebagai memori dasar informasi.
Perbedaan antara bit dan qubit adalah jika bit pada suatu waktu hanya dapat
merepresentasikan satu state saja yaitu 0 atau 1, qubit dapat merepresentasikan
0, 1 atau gabungan keduanya yang disebut dengan quantum superposition. Jadi,
jika n bit hanya dapat
merepresentasikan salah satu dari 2n
states, n qubit dapat
merepresentasikan 2n
states tersebut secara bersamaan atau lebih mudahnya 1 qubit dapat menampung
lebih dari 1 bit.
Suatu
komputer quantum mengoperasikan qubit menggunakan quantum gates dan measurments.
Dimana perhitungan dimulai menggunakan quantum
gates dan berakhir pada measurments yang
menghasilkan classical states.
4.
Quantum Gates (Fitri Ayu Anggraeni dan Novita Rakhmawati)
Gerbang kuantum
atau gerbang logika kuantum adalah rangkaian kuantum dasar yang beroperasi pada
sejumlah kecil qubit . Mereka adalah analog untuk komputer kuantum ke gerbang
logika klasik untuk komputer digital konvensional. Logika logika kuantum bisa
dibalik , tidak seperti banyak gerbang logika klasik. Beberapa gerbang logika
klasik universal, seperti gerbang Toffoli , memberikan reversibilitas dan dapat
dipetakan secara langsung ke gerbang logika kuantum. Gerbang logika kuantum
diwakili oleh matriks-matriks kesatuan .
Gerbang kuantum
yang paling umum beroperasi pada ruang satu atau dua qubit. Ini berarti bahwa
sebagai matriks, gerbang kuantum dapat digambarkan dengan matriks 2 x 2 atau 4
x 4 dengan baris ortonormal .
Ingat Penyelidikan
gerbang logika kuantum tidak terkait dengan logika kuantum , yang merupakan
formalisme dasar untuk mekanika kuantum berdasarkan modifikasi beberapa aturan
logika proposisional .
Berikut ini
merupakan contoh dari gerbang kuantum :
a.
Gerbang hadamard
Gerbang
ini beroperasi dengan qubit tunggal. Hal ini ditunjukkan oleh matriks Hadamard:
Karena
baris matriks bersifat ortogonal, H memang merupakan matriks kesatuan.
b.
Fase shifter gates
Gates
di kelas ini beroperasi dengan qubit tunggal. Mereka diwakili oleh 2 x 2
matriks dari bentuknya dimana θ adalah pergeseran fasa.
c. Gerbang Terkendali
Misalkan
U adalah gerbang yang beroperasi pada qubit tunggal dengan representasi matriks.
Gerbang
terkontrol U adalah gerbang yang beroperasi pada dua qubit sedemikian rupa
sehingga qubit pertama berfungsi sebagai kontrol.
|00⟩
↦ |00⟩
|01⟩
↦ |01⟩
|10⟩
↦ |1⟩ U | 0⟩
= |1⟩ ( x 00|0⟩ + x 01|1⟩)
|11⟩
↦ |1⟩ U | 1⟩
= |1⟩ ( x 10| 0⟩ + x 11| 1⟩)
Dengan
demikian matriks gerbang U yang dikontrol adalah sebagai berikut:
d.
Gerbang
Takterkendali
Karena
gerbang ini bisa direduksi menjadi gerbang yang lebih elementer, biasanya tidak
termasuk dalam repertoar dasar gerbang kuantum. Disebutkan disini hanya untuk
kontras dengan gerbang yang dikontrol sebelumnya.
Universal Quantum Gates
Satu
set gerbang kuantum universal adalah seperangkat gerbang yang memungkinkan
operasi pada komputer kuantum dapat dikurangi. Satu set sederhana dari gerbang
kuantum universal dua qubit adalah gerbang Hadamard ( H ), gerbang rotasi fase, dan gerbang yang dikendalikan-TIDAK ,
sebuah kasus khusus yang dikendalikan-U sedemikian itu.
Sebuah
gerbang tunggal yang terdiri dari gerbang kuantum universal juga dapat
diformulasikan dengan menggunakan gerbang Deutsch tiga-qubit, D ( θ ).
Gerbang
logika klasik universal, gerbang Toffoli , dapat direduksi menjadi gerbang
Deutsch, , sehingga menunjukkan bahwa semua operasi
logika klasik dapat dilakukan pada komputer kuantum universal.
5.
Algoritma Shor (Alfan Fadhila A)
Algoritma Shor merupakan algoritma yang ditemukan oleh Peter
Shor pada tahun 1995. Sebuah komputer kuantum dapat memecahkan sebuah kode
rahasia yang saat ini secara umum digunakan untuk mengamankan pengiriman data.
Jika data disandikan melalui kode RSA, data yang dikirimkan akan aman karena
kode RSA tidak dapat dipecahkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, pemecahan
kode RSA membutuhkan kerja ribuan komputer secara paralel sehingga kerja
pemecahan ini tidaklah efektif.
Algoritma
yang berdasarkan dari sebuah teori bilangan: fungsi F(a) = xamod n
adalah fungsi periodik jika x adalah bilangan bulat yang relatif prima dengan
n. Dalam Algoritma Shor, n akan menjadi bilangan bulat yang hendak difaktorkan.
Bila
menghitung fungsi tersebut pada komputer konvensional untuk jumlah yang
eksponensial, akan membutuhkan waktu eksponensial pula. Pada masalah ini
algoritma quantum shor memanfaatkan pararellisme quantum untuk melakukannya
hanya dengan satu langkah.
Dikarenakan
F(A) adalah fungsi periodik, jadi fungsi ini memiliki sebuah periode r.
Diketahui x0mod n = 1, maka xr mod n = 1, begitu juga x2r
mod n dan seterusnya.
Dengan
informasi ini dan manipulasi persamaan sederhana berikut:
xr ≡ 1 mod n
(xr/2)2 ≡ 1 mod n
(xr/2)2 – 1 ≡ 0 mod n
Dengan
anggapan r adalah angka genap:
(xr/2 – 1)(xr/2 + 1) ≡ 0 mod n
Dapat
dilihat bahwa hasil dari (xr/2 – 1)(xr/2 + 1) adalah
kelipatan n. Maka selama |xr/2| ≠ 1, setidaknya salah satu dari (xr/2
– 1) atau (xr/2 + 1) memiliki faktor yang sama dengan n. Maka,
dengan menghitung gcd(xr/2 – 1,n) dan gcd(xr/2 + 1,n) faktor dari n
akan didapat.
Lain
halnya untuk menghitung r dari persamaan xr ≡ 1 mod n akan
membutuhkan waktu eksponensial di komputer konvensional. Oleh karena itu proses
ini perlu dijalankan dengan komputer quantum agar seluruh nilai superposisi
akan terhitung dalam sekali jalan.
Langkah-langkah Algoritma Shor
Masalah
yang hendak dipecahkan adalah: Diketahui sebuah bilangan komposit N, dicari
sebuah bilangan bulat x dengan x bernilai 1 < x < N.
1.
Algoritma
Shor untuk mencari faktor dari bilangan bulat n, dapat dipecah menjadi
langkah-langkah berikut:
Menentukan
apakan N adalah prima, genap, atau perpangkatan dari bilangan prima. Jika ya,
maka Algoritma Shor tidak akan dipakai. Terdapat algoritma konvensional yang
efisien untuk menentukan jenis n dan memfaktorkannya. Langkah ini akan
dilakukan di komputer konvensional.
2.
Ambil
bilangan bulat q, dimana q adalah nilai dari perpangkatan 2 yang memenuhi: n2
≤ q < 2n2. Langkah ini akan dilakukan di komputer konvensional.
3.
Mencari
bilangan bulat random x yang relatif prima dengan n. Terdapat algoritma
konvensional yang efisien untuk proses ini. Langkah ini akan dilakukan di
komputer konvensional.
4.
Membuat
quantum register yang dipartisi menjadi dua bagian, katakan register 1 dan
register 2. Register satu harus cukup besar untuk merepresentasikan bilangan
bulat sebesar q-1, sedangkan register 2 sebesar n-1. Langkah ini perlu
dilakukan di komputer quantum.
5.
Masukkan
kedalam register 1 superposisi yang setara dari semua bilangan bulat 0 sampai
q-1, dan register 2 bilangan bulat 0. Langkah ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan
hadamard gates. Langkah ini perlu dilakukan di komputer quantum. Pada langkah
ini, state dari quantum memory register adalah :
6.
Aplikasikan
fungsi xa mod n ke dalam
semua bilangan bulat di dalam register 1, dan menyimpan hailnya di register 2.
Karena prinsip pararellisme quantum, proses ini hanya perlu dilakukan sekali
saja. Langkah ini perlu dilakukan di komputer quantum. Pada langkah ini, state
dari quantum memory register adalah:
7.
Mengukur
dan memeriksa nilai yang disimpan pada register 2, mendapatkan nilai k. Langkah
ini perlu dilakukan di komputer quantum. Langkah ini akan membuat register 1
semua superposisi state a dimana xa mod n ≠ k “kolaps”. Setelah
langkah ini, state dari quantum memory register adalah:
Dengan
A adalah himpunan dari a’ dimana x n k a mod = , dan ||A|| adalah jumlah elemen
dalam himpunan tersebut.
8.
Menghitung
transformasi quantum Fourier pada register 1. Langkah ini perlu dilakukan di
komputer quantum. Sifat transformasi Fourier quantum akan mengubah |a>
menjadi
Karena
pararellisme quantum, langkah ini cukup dilakukan satu kali. State dari
register setelah transformasi:
9.
Ukur
nilai state register satu, katakan nilai ini sebagai m. Bilangan bulat m
memiliki probabilitas tinggi adalah kelipatan q/r, dimana r adalah periode yang
kita cari. Langkah ini perlu dilakukan di komputer quantum.
10.
Gunakan
nilai m untuk mencari nilai r, dengan nilai m dan q diketahui. Jika r tidak
dapat ditentukan, maka kembali ke langkah 4. Langkah ini akan dilakukan di
komputer konvensional.
11.
Setelah
r diketahui, faktor n dapat ditentukan dengan menghitung gcd(xr/2 + 1, n) dan
gcd(xr/2-1,n). Disaat ini faktor n telah ditemukan, dan Algoritma telah
selesai. Langkah ini akan dilakukan di komputer konvensional.
Kelemahan dan Kelebihan Algoritma Shor
Berbeda
dengan komputer konvensional yang deterministik, komputer quantum bersifat
nondeterministik dan probabilistik, yang berarti suatu algoritma kadang kala
dapat berhasil dan kadang kala akan gagal biarpun untuk kondisi yang sama. Hal
ini dikarena sifat pengukuran dalam mekanika quantum yang probabilistik.
Akibatnya, Algoritma Shor dapat gagal menemukan faktor karena beberapa sebab,
diantaranya:
·
Hasil
pengukuran dari transformasi quantum fourier dapat berupa 0, membuat langka ke
10 tak mungkin dilakukan.
·
Kadang
hasil faktorisasi algoritma akan menghasilkan 1 dan n, yang secara definisi
benar tetapi tidak berguna.
·
Bila
hasil r ganjil, maka langkah ke 10 tidak dapat dilakukan.
Walaupun
begitu, probabilitas sukses akan bertambah setiap kali algoritma diulang. Dalam
Algoritma Shor yang dimodifikasi dengan penentuan order, probabilitas sukses
setelah 2 kali jalan lebih dari 60%, dan probabilitas sukses setelah 4 kali
jalan lebih dari 90%.
juaragoal info berita dan prediksi bola dunia paling update. jangan mau ketinggalan info tentang pemain dan club favorit kalian.
BalasHapusberita semua liga internasional selalu kami update hanya untuk anda semua pecinta sepak bola. berita tentang laga pertandingan, profil pemain, prediksi, sampai bursa transfer tersedia di website kami.
Baca semua berita terkini seputar sepak bola internasional gratis dan mudah.