Sejarah dan Pengertian Desain Komunikasi Visual Beserta Perbedaan Antara Desain Komunikasi Visual Dengan Seni Murni

    
Pengertian Desain Komunikasi Visual
Asal kata (etimologi) desain komunikasi visual terdiri dari tiga kata:
Desain:
a.   Desain diambil dari kata “designo” (Itali), yang artinya gambar.
b. Bahasa Inggris diambil dari bahasa Latin (designare), yang artinya merencanakan atau merancang.
c. Dunia seni rupa, istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide

Komunikasi:
Kata komunikasi artinya menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampaian pesan) kepada komunikasi (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. 
Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” (Bahasa Inggris: common). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan).

 Visual:
Kata visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon ileh indera penglihatan kita, yaitu mata. Berasal dari kata Latin “videre” yang artinya melihat kemudian dimasukkan ke dalam Bahasa Inggris visual.

   Jadi, pengertian Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.

Sejarah Desain Komunikasi Visual
       Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
     Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi), typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan, illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.

          Dalam perkembangannya, Desain Komunikasi Visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut. Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi sampai dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).

      Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.

    Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain Komunikasi Visual:
a.    Menghadapi lebih dari satu pengamat
b.    Bertujuan untuk memuaskan seseorang atau sekelompok orang
c.  Dapat memahami dan menginterpretasikan permintaan seseorang atau sekelompok orang ke dalam suatu karya desain
d. Menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara mengikuti petunjukan, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk
e.    Informasinya bersifat universal (dapat dimengerti semua orang)

                                         

     Seni murni:
a.    Pengamatnya hanya satu, yaitu seniman itu sendiri
b. Ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut
c.   Informasinya bersifat emosional, yang berarti tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain


Ukiran

Sumber:
1. Priambudi, Satrio. (2015). Pengertian Dan Sejarah Desain Komunikasi Visualhttp://satrioprmbd.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-dan-sejarah-desain.html. Diakses : 23 September 2016.
2. Gumay, Ardiansyah. (2015). Pengertian Desain Komunikasi Visualhttp://ardiansyahgumay.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-desain-komunikasi-visual.html. Diakses : 23 September 2016.
3. Anisya, Lora. (2015). Desain Komunikasi Visual. https://loraanisya.wordpress.com/2015/11/12/desain-komunikasi-visual/. Diakses : 25 September 2016.
4. Winata, Cindy. (2015). Tugas Akhir DKV Binus - Media Komunikasi. https://www.youtube.com/watch?v=ugfdzhnf2fI. Diakses : 25 September 2016.
5. Juki, Cara. (2015).Pengertian dan Contoh Seni Rupa Murni. http://carajuki.com/pengertian-dan-contoh-seni-rupa-murni/. Diakses : 25 September 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video Softskill : Quantum Computation

Unsur-Unsur Game Theory

Fitur-Fitur Unity