Budaya Permainan Anak-Anak
Budaya permainan anak masa kini semakin berteknologi dan berkembang
seiring perkembangan teknologi yang semakin maju. Tetapi dari cara pandang yang
lain, semakin lama budaya permainan anak masa dulu mulai terlupakan seiring
perkembangan teknologi hingga sampai saat ini. Anak-anak lebih menggemari
permainan yang terdapat di gadget, dan
lain-lain, sehingga tidak mengenal budaya permainan daerahnya. Berikut ulasan
mengenai budaya permainan anak masa dulu dan masa kini.
Budaya permainan anak masa
dulu
Kita banyak mengetahui bahwa permainan anak pada masa dulu lebih
tradisional dan manual. Selanjutnya beberapa contoh permainan anak masa dulu:
1)
Permainan kelereng yang
jumlah pemainnya lebih dari 1 orang main, dan banyak anak-anak yang suka
mengoleksinya karena motif atau warna kelerengnya yang menarik.
2)
Permainan karet atau lompat
tali dari karet yang banyak digemari oleh anak-anak perempuan yang permainannya
secara berkelompok yang suka dimainkan biasanya pada saat jam istirahat
sekolah.
3)
Permainan engklek, kita harus
menggambarkan garis kotak-kotak untuk tempat bermainnya dengan cara melompat
dengan satu kaki ke setiap kotaknya yang sebelumnya dilemparkan batu ke arah
kotak tersebut.
4)
Permainan congklak yang
dimainkan oleh 2 orang dengan menggunakan biji congklak,
5)
Permainan petak umpet, dan
lain-lain.
Budaya permainan anak masa
kini
Permainan anak masa kini lebih modern dan praktis. Misalnya, game
online atau offline seperti yang terdapat pada gadget, komputer, dan lain-lain.
Anak-anak sekarang lebih suka ke tempat permainan seperti Timezone, Funword,
dan lain-lain ketimbang berkumpul ditaman atau berkumpul untuk bermain bola dan
lain-lain.
Kesimpulannya, dengan kecanggihan teknologi saat ini seharusnya
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Jangan sampai nilai kebudayaan permainan
anak pada masa lalu dilupakan atau jangan sampai hilang dari generasi
anak-anak. Karena kita harus lebih mengenal budaya kita sendiri dibanding
budaya asing.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar