Pengantar Teknologi Game Part 2
Interaksi
Teknologi Pada Game
Sumber: http://www.tunstallsteachingtidbits.com/2016/11/interactive-math-games-10238.html |
Game melibatkan aktivitas
yang mengharuskan untuk menggerakkan tangan dan anggota tubuh sesuai dengan video game yang dimainkan. Efek fisik
yang terdapat dalam game ada 2 yaitu:
1. Efek
positif:
a. Setiap
game memiliki tingkat kesulitan/level yang berbeda. Permainan game online akan melatih pemainnya untuk
dapat memenangkan permainan dengan cepat, efisien dan menghasilkan banyak poin.
b. Meningkatkan
kemampuan konsentrasi karena harus menyelesaikan jalan permainan dalam game.
c. Meningkatkan
koordinasi tangan dan mata.
d. Meningkatkan
kemampuan berbahasa inggris, kareana hampir semua Bahasa yang terdapat dalam game menggunakan Bahasa inggris.
e. Meningkatkan
pengetahuan tentang komputer.
f.
Meningkatkan kemampuan
mengetik.
2. Efek
negative:
a. Kecanduan,
karena game membuat orang/game tersebut merinduikan suasana saat
bermain game.
b. Membatasi
hubungan sosial. Banyak sekali para pecandu game memiliki sedikit waktu untuk
membina hubungan sosial di kehidupan nyata mereka sehingga kemampuan
berkomunikasi dan interaksi secara fisik dan oral menjadi tidak terasah.
c. Mengganggu
kesehatan, karena bagaimana pun juga permainan video game memerlukan kontak
langsung antara mata dan layar monitor / TV yang dapat menyebabkan kerusakan
pada mata atau menurunnya daya lihat untuk efek kedepannya.
Collision Detection
Algoritma untuk
mendeteksi collision (tabrakan)
sangat dibutuhkan untuk program game. Desain interaksi adalah
praktek merancang interaktif digital produk, lingkungan, sistem dan
layanan ini berfokus pada perilaku. Bagaimana pengguna bertindak dan
bagaimana produk menanggapi perilaku pengguna.
Mengingat
meningkatnya fokus pada desain interaksi pada umumnya, dan di media sosial,
hiburan dan produk fisik baru pada khususnya, program ini bertujuan untuk
memberikan desainer interaksi dengan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk memenuhi tuntutan yang terus berubah ini muncul segmen pasar
kerja.
Program ini memungkinkan spesialisasi
berikut:
1. Interaksi
desainer berfokus pada desain antarmuka pengguna dan visualisasi informasi.
2. Interaksi
desainer berfokus pada interaksi yang nyata.
3. Interaksi
desainer terfokus pada hiburan, games dan media sosial.
4. Pengembang
game dengan beberapa pengalaman desain gameplay
dan desain interaksi.
User Interface Pada Game Komputer
Sumber: https://www.gta5-mods.com/scripts/hack-mod-v-01a |
Desain user interface dalam game berbeda dari
desain UI lainnya karena melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan
avatar dari pengguna yang sebenarnya, atau player. Sebuah Desain Antarmuka (Interface) pada suatu game
mempengaruhi kenyamanan dan sejauh mana user/pengguna meminati game
tersebut.
Dalam desain user interface game, terdapat sebuah
teori yang dikemukakan oleh Erik Fagerholt dan Magnus Lorentzon dari Chalmers University of Technology. Dalam tesisnya
mereka menulis tesis tentang desain user interface
berjudul Beyond the HUD - User Interfaces for Increased Player
Immersion in FPS Games. Mereka
memperkenalkan istilah berbagai jenis interface
yang berkaitan dengan desain video game.
HUD itu sendiri
kepanjangan dari Heads – up display,
merupakan metode dimana informasi secara visual disampaikan kepada pemain sebagai bagian
dari antarmukan pengguna permainan. Biasanya menunjukkan bar/kotak HP (Health Point) ataupun MP (Mana Point) dan biasanya muncul di atas kepala karakter.
Fungsi HUD ini untuk memudahkan pemain mengetahui kondisi karakter dalam
permainan.
Dalam desain antarmuka game terdapat beberapa elemen yang
diantaranya adalah :
1.
Diagetic:
Desain antarmuka yang termasuk dalam permainan game yaitu yang dapat dilihat dan didengar oleh karakter dalam
permainan. Yang dimaksudkan pada antarmuka diagetic
ini segala sesuatu yang terlihat terkecuali elemen-elemen non-diegetic seperti HUD, Kursor mouse, Informasi dari Komputer,dll
Contoh: Interface dalam game Dead Space, pada game Assassin’s Creed.
2.
Non-diegetic:
Desain Antarmuka yang diberikan sebagai tambahan di luar dunia game itu sendiri, hanya terlihat dan
terdengar ke pemain di dunia nyata. Sehingga seakan-akan karakter dalam dunia game tidak melihatnya. Mass Effect 3 menggunakan banyak Non-diegetik elemen UI untuk
menginformasikan pemain senjata karakter dipilih dan kekuasaan - antara lain.
3.
Spatial:
Elemen User Interface yang disajikan
dalam ruang permainan 3D dengan atau tanpa suatu entitas dari dunia permainan
yang sebenarnya (diegetik atau non-diegetik). Outline karakter dalam Left 4 Dead adalah contoh dari non-diegetik User Interface spatial.
4.
Meta:
Gambaran yang bisa muncul dalam dunia game,
namun tidak selalu divisualisasikan spasial untuk pemain. Contoh yang paling jelas
adalah efek ditampilkan di layar, seperti percikan darah pada kamera untuk
menunjukkan kerusakan. Contoh: Duty
Calls- The Calm Before the Storm penggunaan icon pada game juga
mempengaruhi kenyamanan pemain dalam memilih perintah-perintah pada game. Desain icons dalam user Interface
dibedakan menjadi dua jenis yaitu picons
dan micons.
Penampilan Grafik Scene Game Komputer
Sumber: https://www.slideshare.net/toaarnio/advanced-game-development-with-the-mobile-3d-graphics-api |
A.
Visibility
Visibility
merupakan tampilan grafik scene game
pada komputer. Bagaimana sebuah game terlihat
oleh user agar menarik dan berkualitas sehingga user menikmati game
tersebut. Game bertipe ini
menggunakan 2 macam tipe pemodelan:
1. Tiga
Dimensi object/model
Gambar 3D merupakan model/object 3D yang nantinya akan
dijadikan sebagai karakter utama, bangunan, object-object seperti senjata,
musuh, permukaan tanah, pohon, dan bukit. Object
3D seperti ini bisa dibuat dengan menggunakan program seperti 3DS Max, Maya,
Hash, dan Blender.
2.
Dua Dimensi graphic
Gambar
2D juga berperan dalam membuat game
ini yaitu sebagai texture untuk object, sebagai latar belakang seperti
langit dan pemandangan, sebagai meteran untuk nyawa dan gambar untuk speedometer pada game racing.
B.
Level
of Detail
Dalam komputer grafis, akuntansi untuk
tingkat detail melibatkan menurunkan kompleksitas representasi objek 3D seperti
bergerak menjauh dari penampil atau sesuai metrik lainnya seperti objek
penting, kecepatan sudut pandang-relatif atau posisi.
Tingkat teknik detil meningkatkan
efisiensi render dengan mengurangi beban kerja pada tahap pipa grafis,
transformasi biasanya simpul. Kualitas visual berkurang dari model sering
diperhatikan karena efek kecil pada objek muncul ketika jauh atau bergerak
cepat.
Untuk konsep menggambar LOD sebagian besar
waktu LOD diterapkan untuk geometri rinci saja, konsep dasar bisa
disamaratakan. Baru-baru ini, teknik LOD termasuk manajemen juga shader untuk tetap mengontrol
kompleksitas pixel. Suatu bentuk tingkat manajemen detail telah diterapkan
untuk tekstur selama bertahun-tahun, di bawah nama mipmapping, juga memberikan kualitas rendering yang lebih tinggi.
Ini adalah hal yang lumrah untuk mengatakan bahwa “sebuah objek telah LOD’d”
ketika objek disederhanakan oleh mendasari algoritma LOD-ing.
Game Berjaringan
Sumber: https://www.badosoft.com/knowledgebase/all-you-should-know-about-lag-latency.php |
Banyak contoh dari
Game Berjaringan, antara lain :
a.
Dota. Game atau permainan Dota pada PC ini
cara mainnya adalah dengan kita terhubung antar perangkat yang menggunakan alat
perantara seperti router atau yang
lainnya yang dapat menguhubungkan sebuah jaringan, bahkan kita
dapat bermain secara lokal atau offline
bersama teman-teman dengan memanfaatkan jaringan.
b. CS (Counter Strke) dimana game ini dapat kita mainkan bukan hanya bermain sendir, tapi bahkan dapat kita mainkan beramai ramai dengan teman-teman via jaringan lokal hingga online yang beda lokasi negara ataupun benua yang baermain secara realtime bersamaan.
b. CS (Counter Strke) dimana game ini dapat kita mainkan bukan hanya bermain sendir, tapi bahkan dapat kita mainkan beramai ramai dengan teman-teman via jaringan lokal hingga online yang beda lokasi negara ataupun benua yang baermain secara realtime bersamaan.
Dalam Game Berjaringan ini kita pasti akrab
dengan PING. Ping ini berperan dalam masalah real
time atau ketepatan waktu pergerakan game
dengan perangkat lain. semakin besar ping maka semakin buruk, dan semakin
kecil ping maka akan semakin baik dalam bermain Game Berjaringan ini.
Bila ping besar maka pergerakan game akan tidak sinkron dengan gerakan game lain. Jadi saat bermain Game Berjaringan kita disarankan untuk
menggunakan jaringan via
kabel, karena bila kita gunakan jaringan via
wireless maka akan banyak noise
frekuensi yang
dapat merusak sinyal ping keselarasan pergerakan game. dengan demikian kita dapat simpulkan bahwa untuk
bermain Game yang Berjaringan untuk memakai internet atau
jaringan via kabel agar lebih
stabil.
Sumber:
Gebi
Farizki. INTERAKSI FISIK DALAM TEKNOLOGI
GAME. http://gebifarizki.blogspot.co.id/2016/06/interaksi-fisik-dalam-teknologi-game.html,
Di akses 23 Maret 2017.Arief Nugraha. User Interface pada Game. http://ariefnugrahaa.blogspot.co.id/2016/05/user-interface-pada-game.html. Di akses 23 Maret 2017.
Dimas Setya Aji. Pengantar Teknologi Game. http://www.kamu-info.web.id/2016/03/pengantar-teknologi-game.html. Di akses 23 Maret 2017.
Ananda Poda. Game Berjaring. http://anandapoda28.blogspot.co.id/2016/03/game-berjaring.html. Di akses 23 Maret 2017.
Komentar
Posting Komentar